Tumbuh gigi (teething) dapat memberikan rasa tidak nyaman bagi anak. Beberapa gejala yang berhubungan dengan teething adalah membengkaknya gusi di bagian gigi yang tumbuh, mengeluarkan air liur (ngeces), menarik-narik telinga di sisi yang sama dengan gigi, menggigit gusi, meningkatnya suhu tubuh, menjadi lebih rewel, dan menurunnya nafsu makan. Gejala tumbuh gigi dapat hilang dan timbul. Toleransi anak terhadap ketidaknyamanan karena tumbuh gigi berbeda-beda. Untuk mengurangi nyeri saat tumbuh gigi berikan anak teether yang dapat digigit. Makanan yang dingin, seperti susu dingin atau aneka buah dingin, juga dapat membantu. Selama masa ini, sangat normal untuk anak menolak makan atau hanya mau makan sedikit. Tetapi setelah masa tumbuh gigi berlalu, nafsu makan anak akan mulai kembali
Naikkan tekstur secara bertahap. Saat terjadi perubahan tekstur, anak dapat menolak tekstur makanan baru dengan gagging atau tersedak. Orangtua/pengasuh sebaiknya memantau gagging ini dengan tenang dan tidak ketakutan agar anak tidak trauma. Anak harus diyakinkan bahwa dia "baik-baik saja" dan diberitahu untuk mengunyah dengan lebih teliti. Orangtua/pengasuh perlu mencontohkan mengunyah kepada anak dan menyajikan makanan dengan tekstur yang sama dalam potongan lebih kecil agar anak lebih percaya diri. Jika anak masih kesulitan naik tekstur setelah beberapa waktu, segera konsultasikan dengan dokter
Usahakan sesering mungkin makan bersama keluarga di meja makan. Saat ini, orangtua dapat berkomunikasi dengan anak. Jangan berfokus kepada anak mau makan atau tidak dan berapa banyak yang dihabiskan. Hindari paksaan dan bujukan agar anak mau makan atau menghabiskan makanannya. Orangtua juga dapat mencoba berbagai warna-warni atau bentuk kreatif untuk makanan, seperti bentuk mobil-mobilan, bola, atau karakter favorit
Anak akan meniru perilaku orangtuanya. Sebagai panutan, orang tua dan keluarga lain berperan penting dalam membentuk kebiasaan makan anak. Jika saat makan orangtua mengomentari makan atau terlihat tidak menyukai makanan tertentu, bisa jadi anak akan mengikutinya. Hindarilah memberikan komentar negatif terhadap makanan. Selain itum walaupun orangtgua tidak menyukai makanan tertentu, tetap sajikan dan tawarkan makanan tersebut secara netral kepada anak.
Bayi terlahir kedunia dengan preferensi manis. Namun, semakin dini berbagai rasa dipaparkan, dia akan semakin mudah menerima berbagai rasa tersebut. Perkenalkan berbagai rasa saat memulai MPASI.
kamu bisa mencoba tips ini :
Kenalkan satu makanan baru terlebih dahulu agar anak tidak merasa kewalahan.
Sajikan makanan baru pada saat nafsu makan anak sedang lebih tinggi, misalnya pada jam makan siang.
Sajikan makanan baru dengan makanan yang sudah disukai anak dalam piring yang berbeda.
Tetap sajikan makanan baru ini walaupun awalnya anak menolak. Penelitian menunjukkan anak membutuhkan paparan terhadap makanan baru sebanyak 10-15 kali sebelum benar-benar tertarik mencoba.
Berikan contoh pada anak dengan mengonsumsinya di depan anak.
Cobalah bersabar. Proses ini membutuhkan waktu.